Rabu, 24 Oktober 2012 09:48 wib
Menlu Marty Natalegawa (Foto:Fajar Nugraha/Okezone)
JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI Marty
Natalegawa dan Menlu Malaysia Dato' Sri Anifah Hj. Aman memimpin
Pertemuan ke-12 Komisi Bersama mengenai Kerja sama Bilateral RI-Malaysia
di Yogyakarta, Selasa (23/10). Pertemuan membahas secara keseluruhan
perkembangan bilateral RI-Malaysia.
“Pertemuan ini adalah forum penting yang membahas berbagai kerjasama lintas sektor. Tidak hanya politik, namun juga bidang-bidang lain seperti ekonomi, perdagangan, pariwisata, ketenagakerjaan dan kekonsuleran,” jelas Marty usai pertemuan berlangsung, dalam keterangan pers Kementerian luar negeri yang diterima Okezone, Rabu (24/10/2012).
Pembahasan dalam pertemuan tersebut, mengkaji perkembangan sejak Pertemuan ke-11 Komisi Bersama Tingkat Menlu dan Pertemuan Tingkat Kepala Negara, Oktober tahun lalu.
Perkembangan positif yang dicatat, misalnya perjanjian di bidang nelayan yang disepakati Januari tahun ini telah membawa kedua negara pada pengelolaan yang lebih baik terhadap insiden-insiden yang melibatkan nelayan. Permintaan Indonesia mengenai pembukaan community learning center di Sabah juga telah disetujui.
“Saat ini telah disetujui dan dibuka 22 learning center bagi putra-putri tenaga kerja Indonesia, sehingga kesempatan untuk menikmati pendidikan semakin terbuka,” tutur Marty.
Di bidang budaya, kedua negara sepakat untuk menghidupkan kembali Eminent Person Group (EPG) yang terdiri dari sejumlah tokoh untuk lebih meningkatkan kerja sama budaya RI-Malaysia. Demikian pula, kedua negara sepakat untuk memberikan perhatian khusus terhadap isu-isu perlindungan warga dan kekonsuleran. Bahkan, saat ini pertemuan antar Jaksa Agung telah dilakukan secara berkala.
Marty juga menjelaskan bahwa pertemuan komisi bersama tersebut telah mengidentifikasi berbagai peluang kerja sama. “Direncanakan akan berlangsung pertemuan di tingkat pemimpin kedua negara di Malaysia pada akhir tahun ini,” tambahnya
“Pertemuan ini adalah forum penting yang membahas berbagai kerjasama lintas sektor. Tidak hanya politik, namun juga bidang-bidang lain seperti ekonomi, perdagangan, pariwisata, ketenagakerjaan dan kekonsuleran,” jelas Marty usai pertemuan berlangsung, dalam keterangan pers Kementerian luar negeri yang diterima Okezone, Rabu (24/10/2012).
Pembahasan dalam pertemuan tersebut, mengkaji perkembangan sejak Pertemuan ke-11 Komisi Bersama Tingkat Menlu dan Pertemuan Tingkat Kepala Negara, Oktober tahun lalu.
Perkembangan positif yang dicatat, misalnya perjanjian di bidang nelayan yang disepakati Januari tahun ini telah membawa kedua negara pada pengelolaan yang lebih baik terhadap insiden-insiden yang melibatkan nelayan. Permintaan Indonesia mengenai pembukaan community learning center di Sabah juga telah disetujui.
“Saat ini telah disetujui dan dibuka 22 learning center bagi putra-putri tenaga kerja Indonesia, sehingga kesempatan untuk menikmati pendidikan semakin terbuka,” tutur Marty.
Di bidang budaya, kedua negara sepakat untuk menghidupkan kembali Eminent Person Group (EPG) yang terdiri dari sejumlah tokoh untuk lebih meningkatkan kerja sama budaya RI-Malaysia. Demikian pula, kedua negara sepakat untuk memberikan perhatian khusus terhadap isu-isu perlindungan warga dan kekonsuleran. Bahkan, saat ini pertemuan antar Jaksa Agung telah dilakukan secara berkala.
Marty juga menjelaskan bahwa pertemuan komisi bersama tersebut telah mengidentifikasi berbagai peluang kerja sama. “Direncanakan akan berlangsung pertemuan di tingkat pemimpin kedua negara di Malaysia pada akhir tahun ini,” tambahnya
0 komentar:
Posting Komentar
Singgah Dong Ketikannya Disini